JATENG.ORG, DEMAK — Di tengah tantangan global terhadap ketahanan pangan, Kementerian Pertanian bersama dengan berbagai organisasi non-pemerintah semakin gencar mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan yang bergizi dan beragam.
Salah satu program yang diusung adalah Pangan Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), yang kini sedang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di beberapa rumah tangga di Kabupaten Demak.
Pangan B2SA mengedepankan konsumsi makanan yang beragam, bergizi, dan seimbang, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia.
Program ini mendorong masyarakat untuk mengonsumsi tidak hanya beras dan mi, tetapi juga lebih banyak variasi sumber karbohidrat seperti jagung, ubi, kentang, serta berbagai sayur dan buah yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Selain itu, program ini juga mengajarkan pentingnya konsumsi protein dari sumber hewani maupun nabati, yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Tim KKN-T Universitas Diponegoro adalah melalui edukasi Program Pangan Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Kali ini, program tersebut menyasar ibu-ibu rumah tangga di Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Acara edukasi yang diselenggarakan pada Sabtu pagi tanggal 12 Oktober 2024 dihadiri oleh beberapa ibu rumah tangga.
Para peserta dengan antusias mendengarkan pemaparan dari narasumber yaitu dari Tim KKN-T Universitas Diponegoro.
Dalam sesi edukasi yang berlangsung, ibu-ibu rumah tangga diajak untuk mengenal lebih dekat konsep B2SA, yaitu mengonsumsi makanan yang terdiri dari berbagai macam bahan pangan yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah secara seimbang.
Selain itu, edukasi juga menyentuh aspek kebersihan dalam pengolahan makanan, di mana ibu-ibu diajarkan tentang pentingnya sanitasi yang baik dalam setiap proses memasak.
Sebagai contoh, sebelum mengolah sayuran, mereka diajarkan cara mencucinya dengan benar untuk menghindari kontaminasi pestisida atau kuman penyakit.
“Makanan yang sehat bukan hanya bergizi, tetapi juga harus aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan alat dan bahan makanan sangat penting.”
Program ini tidak hanya terbatas pada edukasi tentang pemilihan bahan pangan, tetapi juga tentang bagaimana mengelola anggaran rumah tangga secara efisien dengan memilih bahan pangan lokal yang lebih terjangkau namun tetap bernutrisi.
Dalam banyak kasus, ibu-ibu rumah tangga merasa bahwa program ini membantu mereka untuk lebih cerdas dalam memilih dan mengolah makanan dengan biaya yang lebih hemat.
“Setelah mengikuti edukasi ini, saya merasa lebih tahu apa yang terbaik untuk keluarga saya. Kami mulai lebih sering makan sayur, dan saya juga mulai mengganti nasi dengan jagung atau ubi. Hasilnya, saya merasa lebih sehat dan keluarga juga lebih bertenaga,” ujar salah seorang peserta.
Program Pangan B2SA ini diharapkan tidak hanya berhenti pada edukasi, tetapi dapat menjadi kebiasaan yang tertanam dalam pola hidup keluarga Indonesia.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pangan yang beragam, bergizi, dan aman, diharapkan Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik dan mencegah berbagai masalah kesehatan akibat pola makan yang tidak seimbang. Sebagai bagian dari masyarakat, mereka memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di tingkat rumah tangga, yang pada gilirannya mendukung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan di desa mereka.