Baru Dilantik Kemarin, Ini 5 Sorotan Pada Prosesi Pelantikan Prabowo-Gibran di MPR RI

  • Bagikan
Foto Presiden dan Wakil Presiden. Sumber: detikcom

JATENG.ORG, SEMARANG — Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2024 merupakan peristiwa bersejarah yang memiliki banyak aspek penting, mempengaruhi dinamika politik dan sosial bangsa.

Pelantikan ini berlangsung di Kompleks Parlemen Jakarta, meski sedianya dijadwalkan di ibu kota baru Nusantara. Kembalinya ke Jakarta mencerminkan keinginan negara untuk mempertahankan tradisi politik meskipun ada rencana jangka panjang untuk memindahkan ibu kota.

Sumpah Gibran dan Kontroversi Sebagai Wakil Presiden

Pada acara pelantikan, Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, diambil sumpah jabatannya di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sumpah ini diucapkan sesuai dengan Al-Quran, sesuai dengan keyakinan mereka sebagai umat Islam. Sumpah merupakan bagian penting dalam peralihan kekuasaan di Indonesia, dimana presiden dan wakil presiden bersumpah setia untuk menegakkan konstitusi dan bekerja untuk kemaslahatan rakyat.

Pelantikan Gibran sebagai wakil presiden juga menarik perhatian karena usianya yang belum genap 40 tahun.

Keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyetujui Gibran sebagai calon wakil presiden menimbulkan kontroversi, terutama karena ia adalah putra Presiden Joko Widodo, sehingga memicu spekulasi bahwa Jokowi mungkin mempengaruhi keputusan tersebut untuk memperluas pengaruhnya di pemerintahan.

Beberapa kritikus menunjukkan potensi konflik kepentingan mengingat saudara ipar Jokowi, Anwar Usman, memimpin Mahkamah Konstitusi yang mengeluarkan putusan tersebut.

Peningkatan pengamanan dan simbolisme upacara

Pelantikan ini berlangsung dengan pengamanan sangat ketat yang melibatkan lebih dari 115.000 anggota gabungan TNI dan Polri. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga stabilitas pada masa transisi kekuasaan di Indonesia, terutama dalam konteks spekulasi politik dan kekhawatiran keamanan yang mungkin timbul.

Usai pelantikan, Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo menghadiri acara perpisahan dan resepsi di Istana Merdeka. Momen tersebut dibarengi dengan penghormatan kepada Jokowi yang memimpin dua periode. Dalam upacara tersebut, Jokowi dan Prabowo meninjau militer, melambangkan kelancaran peralihan kekuasaan.

Pidato pengukuhan: Fokus pada isu-isu nasional dan internasional

Dalam pidato pengukuhannya, Prabowo Subianto menyoroti beberapa isu utama yang akan menjadi fokus pemerintahannya. Salah satu prioritas utamanya adalah memberantas korupsi, sebuah tantangan lama yang terus menghantui politik dan birokrasi Indonesia.

Selain itu, beliau bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan dan energi. Prabowo optimis Indonesia dapat mencapai status keranjang pangan global dalam empat hingga lima tahun ke depan, yang merupakan visi jangka panjang pemerintahannya.

Selain isu-isu domestik, Prabowo juga mengangkat tema kemerdekaan Palestina. Ia menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, sejalan dengan prinsip anti-kolonialisme yang telah menjadi bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia sejak lama. Dukungan ini disambut meriah oleh anggota parlemen yang secara spontan meneriakkan “Free Palestine!” saat pidato Prabowo.

Reaksi masyarakat dan suasana emosional

Pelantikan Prabowo juga diwarnai banyak momen emosional. Salah satunya terjadi ketika anggota parlemen memberikan standing ovation kepada Jokowi sebagai pengakuan atas kontribusinya selama dua periode menjabat sebagai presiden.

Penghargaan tersebut menjadi tanda betapa pentingnya pengaruh Jokowi dalam perjalanan politik Indonesia, meski masa jabatannya berakhir kemarin.

Di sisi lain, ada pula momen kontroversial ketika keluarga Jokowi, termasuk menantunya Bobby. Nasution bersama anak-anaknya Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep mendapat sambutan hangat dari berbagai anggota parlemen.

Beberapa anggota parlemen bertepuk tangan, sementara yang lain bersorak, mencerminkan perbedaan pandangan politik di kalangan elit pemerintah.

Festival Rakyat dan Partisipasi Masyarakat

Setelah prosesi resmi berakhir, sebuah festival besar yang terkenal berlangsung di Jakarta. Acara ini merupakan salah satu bentuk perayaan yang mencakup berbagai unsur budaya dan seni dari berbagai daerah di Indonesia.

Festival ini berlangsung di jalan-jalan utama Jakarta, seperti Jalan Sudirman dan Thamrin, dan menampilkan panggung-panggung yang menampilkan keragaman budaya di lima pulau utama Indonesia.

Singkatnya, pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2024 tidak hanya merupakan pergeseran kekuasaan tetapi juga mencerminkan dinamika sosial-politik yang kompleks.

Mulai dari kontroversi seputar Wakil Presiden Gibran hingga prioritas kebijakan yang dituangkan dalam pidato pelantikannya, momen ini menunjukkan tantangan besar yang akan dihadapi pemerintahan baru.

Di sisi lain, kuatnya simbolisme upacara peralihan kekuasaan dan Partai Rakyat menunjukkan harapan besar terhadap stabilitas dan persatuan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

Penulis: Rafa Aditya ReyfazaEditor: Nur Ardi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *