Bullying: Tindakan Agresif yang Mengancam Kesejahteraan Masyarakat

  • Bagikan

JATENG.ORG — Bullying, merupakan perilaku tindak laku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Bullying disebut juga sebagai perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Bullying dapat terjadi pada siapa saja dari berbagai golongan, dari yang masih kecil hingga ke golongan orang tua, dikarenakan pembully tidak memandang usia dan dapat terjadi secara verbal maupun non-verbal kepada seluruh golongan.

Bullying terbagi skala besar dibagi menjadi beberapa, yaitu : pembullyan secara fisik, verbal, dan cyberbullying

Pembullyan secara fisik yakni pembullyan dimana orang tersebut mendapati perilaku tidak mengenakan dari orang lain yang membekaskan di tubuh, dan anggota tubuh manusia lainnya, luka yang diterima seseorang yang mengalami bullying secara fisik bisa beragam seperti, luka memar yang berada di tubuh, tergoresnya anggota badan, rambut yang dijambak, contoh tersendiri dari Bullying secara fisik ialah : menendang orang tanpa alas an yang jelas, menonjok, memukul, mencakar, menggigit, menendang, dan lain sebagainya.

Verbal Bullying atau Perundung secara verbal yakni ialah jenis pembullyan dimana seseorang menggunakan kata-kata untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang, Dimana pembullyan dilakukan secara perkataan dan bukan fisik, contoh dari pembullyan secara verba. Ialah, memaki maki seseorang, menghina orang lain secara menghina penampilan, menghina kondisi keuangan, dan menghina dalam berbagai hal lainnya.

Cyberbullying, sesuai dari nama “Cyber” yang berarti dunia online atau dunia maya. Pada Cyberbullying terjadinya sebuah perilaku pembullyan Dimana dilakukan di dalam dunia maya, berbeda dengan verbal bullying, Dimana kalua verbal bullying pembullyan secara menghina di dunia nyata, cyberbullying dilakukan di dunia maya atau melalui social media atau situs online lainnya, seperti menyebarkan komentar negatif terhadap seseorang, menyebarkan fitnah melalui social media, menyebarkan kebohongan di dunia maya, dan lain sebagainya.

Bullying dapat terjadi karena beberapa faktor, yakni:

Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga sangat memengaruhi perilaku anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kekerasan, kurang perhatian, atau kurang perhatian cenderung lebih cenderung menjadi pelaku bullying. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh yang otoriter atau pengabaian dapat menjadi lebih agresif daripada teman sebaya mereka di sekolah.

Faktor Pergaulan

Pergaulan juga berpengaruh besar terhadap seseorang bisa menjadi pembully, Dimana Pergaulan dapat sangat dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya. Jika seorang siswa bergaul dengan teman-teman yang melakukan bullying, mereka cenderung meniru perilaku mereka untuk mendapatkan validasi dari pertemanan mereka, kemudian menjadi salah satu bagian dari mereka. Tekanan social untuk merasa diterima ini lah yang seringkali mendorong orang untuk melakukan bullying meskipun mereka tidak menyukali atau tidak berniat untuk melakukan bullying sedari awal.

Faktor Pribadi

Pribadi seseorang juga dapat menjadi dampat yang berpengaruh terhadap seseorang melakukan bullying, dikarenakan seseorang bisa saja merasakan iri hati terhadap orang yang ia bully, sering terjadi dan sering halnya orang membully karena ia merasa iri hati dan insecure terhadap orang yang ia bully tersebut, hal tersebut memicu rasa agresif pada dirinya sendiri kemudian ia lampiskan dengan melakukan Tindakan Bullying tersebut.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Bullying:

Pendidikan dan Penyuluhan

Yang pertama ialah melakukan Pendidikan dan penyuluhan secara berkala tentang bullying, Dimana perlu disebarluaskan dan diberi edukasi kepada Masyarakat luas, bahwa bullying merupakan sesuatu yang seharusnya tidak di normalisasikan dan tidak boleh dilakukan, oleh sebab itu edukasi dan Pendidikan mengenai bullying merupakan cara yang preventif agar tidak terjadinya bullying tersebut.

Membangun Budaya Sekolah yang Positif

Bullying rentan sekali terjadi disekolahan, oleh karena itu membangun budaya yang positif disekolah merupakan salah satu Solusi untuk tidak terjadinya bullying, karena jika budaya dan suasana sekolah sudah nyaman, kemungkinan kecil bahwasaya terjadi bullying disekolah tersebut, karena tidak ada alasan untuk seseorang melakukan bullying.

Melaporkan Tindakan Bullying

Dengan melakukan pelaporan terhdapat bullying, Tindakan bullying akan semakin menipis, karena jika dilakukannya pelaporan, maka orang-orang yang melakukan bullying kemudian aka ditindak lanjuti dan akan mendapatkan efek jera, yang menjadikan mereka tidak melakukan pembullyan lagi.

Biodata Penulis:

Saya merupakan mahasiswa semester pertama Universitas Diponegoro yang mengambil jurusan Hukum dan dari Fakultas Hukum, nama saya Mochamad Alfath Rahman, asal saya berasal dari Jakarta dan alas an utama saya membuat artikel ini ialah untuk menyebarluaskan mengenai pembullyan.

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

Penulis: Mochamad Alfath Rahman
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *