JATENG.ORG, DEMAK — Inovasi pemetaan terbaru pada luasan genangan banjir di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak memberikan data yang detail mengenai wilayah terdampak yang diharapkan sebagai upaya penanganan banjir yang lebih tepat sasaran, mengingat Kecamatan Sayung kerap terjadi banjir.
Kecamatan Sayung, yang terletak di wilayah pesisir kerap menghadapi masalah banjir dari waktu ke waktu. Situasi ini diperparah dengan meningkatnya curah hujan serta aliran drainase yang kurang memadai.
Tim KKN-T “Posyandu Satelit” telah membuat pemetaan ini menggunakan data berbasis spasial dan survey lapangan untuk mengidentifikasi luasan genangan banjir di setiap desa pada Sabtu (16/11/2024). Hasil ini memberikan gambaran yang jelas mengenai daerah yang rawan pada genangan banjir.
Hasil menunjukkan bahwa desa-desa seperti mengalami genangan yang cukup luas setiap kali banjir terjadi. Misalnya, di Desa Surodadi area pemukiman dan jalan utama terendam hingga 305.4 Ha saat banjir terjadi, sementara di Desa Sriwulan genangan air bahkan mencapai lebih dari 600 Ha di beberapa titik. Luas genangan bervariasi di setiap desa, namun dampaknya cukup merata pada infrastruktur dan aktivitas warga.
Perangkat Desa Tugu, Kecamatan Sayung menyatakan bahwa hasil pemetaan ini akan menjadi acuan untuk merencanakan proyek-proyek infrastruktur yang lebih efektif di masa depan. “Pada data pemetaan ini membantu kami sebagai perangkat desa untuk menyusun langkah strategis dalam mengatasi banjir di masyarakat.” ujar perwakilan dari Perangkat Desa Tugu.
Dengan adanya pemetaan yang akurat, diharapkan seluruh pihak pemerintah maupun masyarakat dapat bekerjasama untuk menghadapi ancaman banjir. Langkah-langkah yang tepat berbasis data ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di masa mendatang, sehingga masyarakat Sayung lebih aman.
