JATENG.ORG, BATANG — Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa SD Negeri Kembanglangit pada Jumat (24/1/2025). Program KKN ini merupakan KKN Tematik yang dibimbing oleh Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. Dalam program ini, Aryo Rahma Nugroho, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro, berkesempatan untuk berbagi ilmu di SD Kembanglangit, Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Fokus utama program ini adalah memperkenalkan dunia kimia kepada siswa SD melalui eksperimen sederhana yang menyenangkan.
Sains, terutama kimia, sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan rumit. Namun, melalui pendekatan yang tepat, konsep-konsep dasar kimia bisa dipahami dengan mudah oleh anak-anak. Oleh karena itu, Aryo merancang tiga percobaan sederhana yang tidak hanya menarik tetapi juga edukatif.
Percobaan pertama adalah eksperimen balon yang mengembang akibat reaksi antara cuka dan baking soda. Percobaan ini mengajarkan siswa tentang reaksi kimia dan gas yang dihasilkan dari pencampuran dua zat berbeda. Anak-anak sangat antusias melihat balon mengembang secara otomatis tanpa perlu ditiup.
Percobaan kedua berkaitan dengan perbedaan densitas dalam larutan garam dengan konsentrasi berbeda-beda. Dalam eksperimen ini, siswa dapat melihat bagaimana objek yang sama dapat mengapung atau tenggelam tergantung pada tingkat kepekatan larutan. Hal ini memberikan wawasan tentang konsep massa jenis dan bagaimana prinsip ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengapa manusia lebih mudah mengapung di laut dibandingkan di air tawar.
Percobaan terakhir melibatkan lilin yang ditutup dengan gelas, di mana air di piring di bawah lilin tersedot naik ke dalam gelas setelah api padam. Eksperimen ini memberikan pemahaman dasar tentang tekanan udara dan hubungan antara panas serta perubahan tekanan dalam suatu ruang tertutup.
Melalui ketiga percobaan ini, siswa tidak hanya diajak untuk mengamati tetapi juga didorong untuk berpikir kritis dan bertanya. Rasa ingin tahu mereka semakin tumbuh, dan mereka menyadari bahwa sains ada di sekitar mereka, tidak hanya dalam buku pelajaran tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Saat program berlangsung, saya berkesempatan mewawancarai salah satu siswa, Nada, mengenai pengalamannya mengikuti kegiatan ini.
“Saya senang sekali dengan eksperimen ini! Seru dan banyak hal baru yang saya pelajari,” ujar Nada dengan penuh antusias. “Biasanya saya hanya melihat pelajaran sains di buku, tapi sekarang saya bisa mencoba langsung. Ternyata, eksperimen itu menyenangkan dan membuat saya ingin tahu lebih banyak lagi tentang sains.”
Nada dan teman-temannya tampak begitu bersemangat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan mencoba memahami fenomena yang mereka amati. Antusiasme ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang interaktif dan langsung dapat meningkatkan minat anak-anak terhadap sains.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus selalu dalam bentuk teori yang kaku. Dengan eksperimen sederhana, anak-anak dapat lebih mudah memahami konsep-konsep ilmiah dan bahkan mulai mencintai sains sejak dini. Harapannya, pengalaman ini dapat menjadi fondasi bagi mereka untuk terus mengeksplorasi dunia sains di masa depan.
KKN bukan hanya tentang berbagi ilmu, tetapi juga tentang membangun semangat belajar dan rasa ingin tahu yang tidak terbatas. Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak SD Kembanglangit telah menunjukkan bahwa belajar sains bisa menjadi sesuatu yang seru dan menginspirasi.
Penulis: Aryo Rahma Nugroho
