JATENG.ORG, KAB. SEMARANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berinisiatif memberikan edukasi dan mendorong pengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) keripik ikan “Bakhtera Rahayu” dan kerajinan tangan “I-boni Craft” di wilayah Desa Rowoboni.
Program yang dilaksanakan pada Selasa (20/08/24) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM lokal dalam memenuhi standar ekspor dan memperluas pasar produk mereka ke kancah internasional.
Selama beberapa minggu pertama, mahasiswa KKN Undip telah aktif mengunjungi berbagai UMKM yang menjadi sasaran program. Mereka memberikan materi pelatihan yang komprehensif mengenai berbagai aspek ekspor, mulai dari persyaratan produk, perizinan, hingga dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses ekspor.
Mahasiswa KKN Undip mengatakan bahwa potensi ekspor produk UMKM di wilayah ini sangat besar. Namun, banyak pelaku UMKM yang masih belum memahami prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat menembus pasar internasional.
Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN Undip juga menemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM lokal. Salah satunya adalah keterbatasan informasi mengenai prosedur ekspor. Selain itu, banyak UMKM yang masih kesulitan dalam memenuhi standar kualitas produk yang dibutuhkan oleh pasar internasional.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, mahasiswa KKN Undip memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan akses pelaku UMKM terhadap informasi mengenai ekspor.
Program edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM lokal. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program ini antara lain:
Pelaku UMKM mengalami peningkatan pengetahuan, sehingga mereka menjadi lebih memahami prosedur dan persyaratan ekspor. Selain itu, mereka juga termotivasi untuk meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar global.
Dengan demikian, produk UMKM lokal memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan persaingan di pasar internasional. Tak hanya itu, peningkatan permintaan terhadap produk ekspor ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat ekonomi lebih luas.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kemajuan ekonomi Desa Rowoboni. Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai ekspor, UMKM di desa ini dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas jangkauan pemasaran hingga ke pasar global. Hal ini tentu saja akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Program KKN Undip ini tidak hanya membantu UMKM di Desa Rowoboni untuk tumbuh dan berkembang, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kontribusi mahasiswa dalam pembangunan ekonomi daerah. Edukasi dan pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN ini diharapkan dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan sehingga lebih banyak UMKM yang mampu bersaing di kancah internasional.
Mahasiswa menjelaskan mengenai prosedur ekspor dan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Bill of Lading, Packing List, dan sebagainya.
Mahasiswa KKN Undip berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM lokal untuk go internasional. Mereka juga berharap program serupa dapat terus dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip di masa mendatang.
“Kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan UMKM di wilayah ini. Kami juga berharap produk-produk UMKM lokal dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional,” pungkas Claudia.
Oleh: Claudia Putri Prameswari
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional