JATENG.ORG, SUKOHARJO — Penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus PMK (Foot and Mouth Disease Virus). menyerang semua hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk satwa liar.
Gejalanya yaitu Demam tinggi, ternak tidak bisa berjalan (pincang), luka di mulut (muncul seperti busa) dan luka di kaki. Penyakit ini dapat menurunkan produksi susu dan daging, serta menyebabkan kematian pada ternak.
Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo memiliki populasi ternak cukup tinggi. Hal ini sangat membutuhkan edukasi mengenai pencegahan penularan virus PMK agar penyebaran virus tersebut dapat ditekan.
Masyarakat di Desa Pengkol masih memiliki kesadaran yang rendah akan penyebaran virus PMK. Banyak peternak yang belum memahami pentingnya kebersihan kendang untuk menekan penyebaran virus PMK. Kandang yang tidak teratur dibersihkan menjadi salah satu faktor yang memudahkan penyebaran virus PMK.
Oleh karena itu, KKN TIM I Undip yaitu Deyani Parasdyayu Putri Aridanti dari Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian mengadakan Program Kerja edukasi mengenai pembuatan desinfektan untuk pencegaham penularan virus PMK pada sapi dan kambing.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 19 Januari 2025 pukul 21.00 – 21.20 WIB. Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dari mahasiswa KKN TIM I UNDIP Tahun 2024/2025, kemudian dilanjutkan pemaparan materi mengenai apa itu PMK, gejala PMK, cara penularan, pencegahan PMK, pembuatan desinfektan dan obat PMK.
Kegiatan edukasi ini diikuti dengan baik dan masyarakat sangat berpartisipasi aktif dengan memberikan pertanyaan saat kegiatan berlangsung. Setelah pemaparan selesai, dilakukan demonstrasi pembuatan desinfektan serta diberikan kepada ketua kelompok ternak sapi dan kambing.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat dan anggota kelompok ternak di Desa Pengkol. Diharapkan kegiatan edukasi ini, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya pencegahan PMK, cara membuat desinfektan kandang secara mandiri untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit serta dapat memberikan panduan praktis bagi peternak dalam mengelola kesehatan ternak mereka, menjaga kebersihan kandang, dan mengurangi dampak buruk dari penyebaran PMK. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan sektor peternakan di Desa Pengkol.
Penulis : Deyani Parasdyayu Putri Aridanti
Fakultas : Peternakan dan Pertanian
DPL : dr. Dea Amarilisa Adespin, M.Kes, FISPH, FISCM
