JATENG.ORG, DEMAK — Kegiatan edukasi mengenai ASI Eksklusif yaitu “ASIAP (ASI Pilihan Pertama)” diadakan di Posyandu Desa Tugu pada Sabtu (12/10/2024.)
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu-ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi, serta cara yang tepat dalam menyimpan dan menyajikan ASIP (Air Susu Ibu Perah) agar tetap terjaga kualitasnya.
Di Desa Tugu, terdapat ibu yang bekerja di luar rumah dan harus meninggalkan anak-anak mereka yang masih menyusui. Dalam kondisi ini, ASI tidak dapat diberikan langsung, sehingga ASIP menjadi alternatif yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Namun, seringkali ibu-ibu menghadapi tantangan terkait teknik pelekatan yang kurang tepat, serta cara penyimpanan ASIP yang benar. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan solusi atas tantangan tersebut, agar pemberian ASI eksklusif tetap bisa berjalan meskipun ibu bekerja.
Setelah kegiatan Posyandu, para ibu yang hadir dikumpulkan untuk mengikuti sesi edukasi yang dipandu oleh Shafa Alya Kamila, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang melaksanakan KKN Tematik di Desa Tugu.
Dalam sesi tersebut, Shafa memberikan materi mengenai manfaat ASI eksklusif, teknik pelekatan yang benar, serta langkah-langkah menyimpan ASIP dengan aman dan higienis.
Sebagai bentuk dukungan, setiap peserta juga menerima leaflet edukasi yang bisa dibawa pulang dan digunakan sebagai referensi tambahan dalam memberikan ASI kepada bayi.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diikuti dengan antusiasme tinggi oleh para ibu. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para ibu di Desa Tugu semakin memahami pentingnya pemberian ASI Pilihan Pertama (ASIAP) sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi sejak dini.
Masyarakat Desa Tugu berharap agar edukasi mengenai ASI eksklusif dan ASIAP dapat terus berlanjut dan lebih diperluas.
Mereka berharap pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat semakin memperhatikan pentingnya edukasi gizi bagi ibu menyusui, terutama bagi ibu yang bekerja.
Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan ibu-ibu di Desa Tugu dapat memberikan yang terbaik bagi kesehatan anak-anak mereka, serta meningkatkan kualitas gizi bagi generasi masa depan.