Mahasiswa UNDIP Dorong Peningkatan Mutu Ketoprak Mas Hibat Lewat Edukasi Gizi dan Kemasan Higienis

  • Bagikan
Penjelasan dan pemberian leaflet terkait dengan edukasi mengenai gizi,nutrisi serta kemasan yang higenis kepada Pak Wawan selaku pemilik Ketoprak Mas Hibat.

JATENG.ORG, SEMARANG — Upaya peningkatan kualitas usaha mikro terus digencarkan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Sehat. Salah satu bentuk nyata dari kegiatan ini adalah pendampingan terhadap pelaku usaha Ketoprak Mas Hibat yang berlokasi di Jl. Sirojudin, Tembalang, Kota Semarang.

Program ini digagas oleh Luthfi Ayu Nafisah, mahasiswi Kedokteran Umum UNDIP, sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menjawab tantangan di bidang kesehatan dan keamanan pangan di tingkat usaha kecil dan telah dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 Juni 2025.

Dalam kegiatan tersebut, tim KKN memberikan edukasi kepada pelaku usaha mengenai kandungan gizi dari bahan-bahan utama ketoprak, seperti tahu goreng, lontong, bihun, tauge, telur, serta saus kacang.

Berdasarkan perhitungan, satu porsi ketoprak (sekitar 200 gram) mengandung sekitar 402 kkal, dengan dominasi karbohidrat, namun tetap memberikan asupan protein nabati dan lemak sehat.

Tim juga membagikan sejumlah tips praktis, seperti memanggang kacang tanpa minyak, mengurangi penggunaan kerupuk dan bihun, serta memperbanyak sayuran untuk menambah kandungan serat dan mikronutrien.

Tak hanya dari sisi gizi, aspek keamanan pangan juga menjadi fokus utama. Mahasiswa memperkenalkan berbagai jenis kemasan yang aman dan ramah lingkungan, seperti karton food grade, kertas minyak (greaseproof), plastik PP, kaca, dan kertas kraft berlapis pelindung.

Selain itu, dijelaskan pula bahaya penggunaan styrofoam dan plastik non-food grade, yang dapat melepaskan zat berbahaya ketika bersentuhan dengan makanan panas.

Praktik pengemasan higienis turut diperagakan secara langsung, mulai dari penggunaan sarung tangan dan penjepit makanan, penutupan kemasan dengan stiker segel, hingga tata cara penyimpanan kemasan yang benar agar tidak terkontaminasi.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, tim KKN menyerahkan dua media edukatif berupa poster visual:
– Poster kandungan gizi ketoprak beserta panduan penyajian sehat,
– Poster panduan pemilihan dan penggunaan kemasan yang higienis dan aman.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelaku usaha untuk menyajikan makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan aman, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tradisional,” ujar Ayu.

Program ini pun disambut baik oleh pelaku usaha.
“Saya jadi tahu cara yang lebih aman dan bersih buat ngemas makanan, sama ngerti juga ternyata bahan ketoprak itu gizinya lumayan. Jadi bisa kasih info juga ke pembeli biar makin yakin,” tutur Pak Wawan, pemilik Ketoprak Mas Hibat.

Pendampingan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kuliner lainnya dalam menerapkan prinsip keamanan pangan dan edukasi gizi secara sederhana namun berdampak nyata.1

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

  • Bagikan