Menggali Sejarah Desa Tedunan, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Susun Buku Sejarah untuk Warisan Lokal

  • Bagikan
Penyerahan Output Luaran Program Kerja Monodisiplin Kepada Kepala Desa didampingi Perangkat desa. (Dokumentasi Pribadi)

JATENG.ORG, DEMAK — Penulisan sejarah desa memiliki manfaat yang penting bagi masyarakat setempat. Salah satunya sebagai upaya melestarikan warisan lokal agar selalu diingat seiring waktu. Penulisan sejarah juga meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap akar sejarah tempat tinggal mereka.

Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2024/2025, Dwi Ulfiani dari program studi sejarah melaksanakan program kerja (proker) monodisiplin dengan Menyusun buku sejarah Desa Tedunan, yang diserahkan pada 11 Februari 2025. Kegiatan ini untuk mengabadikan sejarah desa ini dalam sebuah buku agar generasi mendatang dapat mengenal dan memahami perjalanan panjang desa mereka.

Membuat buku sejarah desa selain untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah lokal, juga mencegah hilangnya informasi berharga. Dengan adanya dokumentasi yang tertulis agar menjadi sebuah arsip desa yang mungkin sebelumnya hanya tersimpan di ingatan para sesepuh desa.

Menurut Dwi Ulfiani, “Pembuatan buku bertujuan untuk mengabadikan sejarah desa ini dalam sebuah buku agar generasi mendatang dapat mengenal dan memahami perjalanan panjang desa mereka”

Buku sejarah Desa Tedunan yang disusun oleh Dwi Ulfiani mendapatkan dukungan dan sambutan baik inisiatif ini dari Pemerintah desa dengan berbagi informasi serta dokumen berharga yang terdapat dalam buku sejarah ini. Nantinya, buku ini akan diserahkan kepada pihak desa dan diharapkan dapat menjadi sumber edukasi serta inspirasi bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sejarah lokal.

Proses pembuatan buku sejarah dengan menelusuri arsip, oral history dengan Kepala Desa Teduanan. (Dokumen Pribadi)

Pembukuan sejarah Desa Tedunan yang diberi judul “Menjaga Ingatan: Sejarah Lokal Desa Tedunan” memberikan informasi tentang asal usul desa yang berasal dari kata teduh dan legenda kapal Dampuawang, Bong; jejak rombongan kapal Cina, Tedunan dalam catatan Tomé Pires, jejak Tedunan dalam hikayat Banjar, kekuatan magis paku dunan, cerita sungai serang lama sebagai lalu lintas dan dilengkapi dengan lampiran gambar dari arsip kuno sebagai pelengkap.

Tak hanya itu, dalam proses penyusunan buku, Mahasiswa melakukan penelitian dengan metode sejarah, oral history dan mengkaji sumber sejarah yang tersedia, seperti buku, arsip, dokumen, arsip foto dan sumber dari tradisi lisan yang telah tersebar.

Dengan adanya program ini, memberikan manfaat untuk menjadi menjadi langkah penting dalam menjaga warisan leluhur, meningkatkan kesadaran sejarah, serta mendukung pembangunan yang berbasis pada nilai-nilai lokal.

Penulis: Dwi Ulfiani, Mahasiswa Sejarah, FIB UNDIP
KKNT UNDIP DESA TEDUNAN

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

  • Bagikan