Pilkada yang Menentukan Arah Politik Nasional 2029

  • Bagikan
Kandidat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Sumber: Tribunnews

JATENG.ORG, SEMARANG – Pilkada Jawa Tengah 2024 bak pertarungan legendaris yang mempertemukan beragam tokoh nasional, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan Ahmad-Luthfi Taj Yasin. Jateng, basis terbesar penentu pilpres selanjutnya, menjadi pertimbangan besar, dua koalisi besar, KIM PLUS vs PDIP.

Menurut survei Litbang Kompas kedua pasangan elektabilitas hampir sama, yaitu selisih 0,7%. Hal ini menjadi pembuktian bahwa kedua koalisi belum bergerak secara masif untuk mencoba memenangkan hati masyarakat jateng.

Mayoritas warga masih bimbang dalam memilih, bahkan tak memahami secara luas program-program yang mempengaruhi masing-masing calon

Andika Hendi fokus pada pengembangan ekonomi dan infrastruktur untuk keberlanjutan. Download jejak Hendi sebagai Wali Kota Semarang yang sukses mengelola pembangunan kota menjadi aset penting kampanye mereka.

Sementara itu, pasangan Luthfi-Yasin yang sama-sama memiliki latar belakang agama yang kuat menjanjikan pendekatan yang lebih pluralis terhadap pemangku kepentingan lokal. Taj Yasin, petahana Wakil Gubernur, juga menyoroti kelanjutan program pemerintahan sebelumnya

Politik lokal ini juga mengekspos arah Pilkada ini. Koalisi Andika-Hendi terdiri dari partai-partai dominan nasionalis, sedangkan Luthfi-Yasin mendapat dukungan dari partai-partai berbasis agama yang sebagian besar pengikutnya berada di pedesaan. Bantuan dari partai menjadi penting dalam menaruh kehadiran ke basis pemilih di Jawa Tengah​

Masyarakat jateng juga terbukti belum begitu melek akan pilkada di daerahnya sendiri sampai hari ini. Dalam survei, terdapat 47% pemilih saja hanya mengenal nama-nama para calon.

Pada akhirnya dua calon membutuhkan rombak total pada cara kampanye, jateng butuh kampanye yang benar-benar menyerap aspirasi, serta dapat memberikan pemahaman luas bagi masyarakat terkait substansi dari pilkada itu sendiri.

Selain itu, latar belakang keagamaan di Jateng juga sedikit banyak mempengaruhi persepsi pemilih. Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan budaya keagamaan yang kental, tetalh keagamaan yang diangkat oleh Luthfi-Yasin ini menjadi kelebihan.

Di sisi lain, pendekatan Andika-Hendi yang lebih pragmatis dan modernis dinilai lebih menarik bagi pemilih perkotaan

Lebih lanjut, pilkada ini juga meluncurkan kandidat terkait dengan penanggulannya terkait perubahan iklim sertaetration digital yang global aberimplentasi local.

Pasangan kedua ini menawarkan program untuk mempercepat waktu layanan publik dan mempromosikan ekonomi hijau meskipun dengan pendekatan yang berbeda.

Keterlibatan pemilih muda adalah salah satu faktornya. Karena sekarang bahkan masih banyak pemilih baru, cara yang digunakan untuk mengjutinya melalui media sosial dan kampanye kreatif menjadi yang utama. Pemilih muda cenderung menilai kandidat berdasarkan ide-ide inovatif dibandingkan afiliasi politik.

Konklusi Pilkada Jateng 2024 akan menjadi petunjuk ke mana posisi masyarakat terhadap arah aspirasi pembangunan wilayahnya.

Pasangan kedua akan saling bersaing, maka upaya kampanye yang tepat dan pendekatan langsung terhadap pemilih akan menjadi penentuan dalam keberhasilan kedua pasangan dalam memperoleh kursi kepemimpinan Jawa Tengah.

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

  • Bagikan