JATENG.ORG, MAGELANG — Dalam rangka mendukung pengembangan usaha lokal di wilayah Gupon Sekarlangit, Grabag, Magelang, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan kegiatan edukasi pembuatan logo dan kemasan produk.
Program ini difokuskan pada peningkatan daya saing produk premiks puding yang direncanakan untuk dipasarkan melalui jalur Business-to-Consumer (B2C)
Kegiatan ini diawali dengan penyerahan prototipe logo dan desain kemasan premiks puding kepada pihak pengelola usaha lokal di Gupon Sekarlangit.
Logo yang dirancang menonjolkan elemen khas daerah dan identitas produk sehat, dengan warna-warna lembut yang mencerminkan kualitas alami bahan dasar puding.
Desain kemasan pun dirancang modern dan praktis, agar menarik perhatian konsumen milenial dan keluarga muda.
Augrella Davina Marcia, menjelaskan, “Kami tidak hanya memberikan desain, tetapi juga soft file logo dan kemasan yang dapat langsung digunakan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan. Harapannya, produk ini bisa lebih dikenal di pasar lokal maupun nasional.”
Selain menyerahkan prototipe, kegiatan ini juga mencakup workshop singkat tentang pentingnya branding dalam pemasaran produk B2C. Dalam sesi tersebut, peserta diajarkan:
- Prinsip Dasar Branding – Cara membangun identitas visual yang kuat untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Strategi Kemasan Efektif – Pemilihan warna, desain, dan material yang sesuai dengan target pasar.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pengelola usaha dan masyarakat setempat. Salah satu member Gupon Sekarlangit, Bapak Arif, menyatakan, “Kami merasa terbantu dengan adanya desain logo dan kemasan ini. Pengetahuan tentang branding juga membuka wawasan kami untuk memasarkan produk lebih profesional.”
Dengan langkah ini, diharapkan produk premiks puding dari Gupon Sekarlangit dapat menjadi unggulan lokal yang mampu bersaing di pasar nasional.
“Dengan identitas visual yang kuat dan strategi pemasaran yang tepat, produk lokal memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar B2C. Kami berharap usaha ini menjadi inspirasi bagi pengembangan usaha lainnya di wilayah Grabag,” tutup Augrella Davina.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian desa.