JATENG.ORG, MAGELANG – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap isu lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam, Muhammad Rifqi Ramadhan menggelar dua kegiatan edukasi penting di wilayah Magelang. Program ini melibatkan siswa MI Ma’arif Ngleter untuk memahami dampak global warming serta petani milenial di Desa Grabag, kawasan Sekarlangit, untuk memanfaatkan tanah vulkanik secara optimal bagi pertanian modern.
Sosialisasi Global Warming untuk Siswa MI Ma’arif Ngleter
Kegiatan pertama berlangsung di MI Ma’arif Ngleter dengan fokus pada pengenalan konsep global warming kepada siswa. Melalui pendekatan interaktif, siswa diajak memahami penyebab dan dampak pemanasan global, seperti perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, dan ancaman terhadap ekosistem.
Pemateri menjelaskan langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan siswa untuk membantu mengurangi efek pemanasan global, seperti:
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Menanam pohon di lingkungan sekolah atau rumah.
- Menghemat energi listrik.
Acara ini semakin menarik dengan adanya aktivitas kreatif, seperti lomba menggambar bertema “Bumi Masa Depan” dan permainan edukatif untuk memudahkan siswa memahami pentingnya menjaga lingkungan. Kepala MI Ma’arif Ngleter, Heri Zuliyanto, S.Pd.I, menyampaikan, “Kesadaran lingkungan perlu ditanamkan sejak dini agar generasi mendatang bisa menjaga bumi dengan lebih baik.”
Kegiatan kedua dilaksanakan di Desa Grabag, Sekarlangit, dengan peserta utama petani milenial. Sosialisasi ini berfokus pada pemanfaatan tanah vulkanik, yang kaya akan mineral, untuk mendukung pertanian modern dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan ini, para petani diajarkan:
- Karakteristik Tanah Vulkanik – Kandungan mineralnya yang tinggi, manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman, dan cara menjaga kesuburannya.
- Pengelolaan Lahan yang Tepat – Teknik rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pencegahan erosi dengan terasering.
- Peluang Teknologi dalam Pertanian – Pemanfaatan aplikasi pertanian digital untuk monitoring cuaca, manajemen hasil panen, dan pemasaran online.
Kegiatan ini juga melibatkan pembagian modul edukasi berjudul “Manfaat Tanah Vulkanik untuk Mengoptimalkan Pertanian”, yang memuat panduan praktis bagi petani untuk mengelola tanah vulkanik secara efektif.
Salah satu petani milenial, Susanto, mengungkapkan, “Modul dan pelatihan ini memberikan kami wawasan baru untuk memanfaatkan potensi tanah di desa kami dengan cara yang lebih modern dan ramah lingkungan.”
Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan
Kedua kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran dan keterampilan masyarakat, mulai dari siswa hingga petani, untuk mendukung ketahanan lingkungan dan pangan. Harapannya, siswa MI Ma’arif Ngleter dapat tumbuh menjadi generasi peduli lingkungan, sementara petani milenial di Grabag Sekarlangit menjadi pelopor pertanian cerdas yang berkelanjutan.
“Bumi yang sehat dan pertanian yang kuat adalah kunci untuk masa depan yang cerah. Edukasi sejak dini dan inovasi berbasis sumber daya lokal adalah langkah awal menuju perubahan positif.”