JATENG.ORG — Saat ini Timnas sepak bola kita berhasil mencapai babak kualifikasi piala dunia ronde 3, mereka harus berjuang mati matian agar dapat bertanding di ajang piala dunia serta
mengharumkan bangsa kita, PSSI selaku federasi yang bertugas merasa kekuatan Timnas kita perlu ditambah, terbukti setiap jeda pertandingan kini selalu ada yang dinaturalisasi, Ratu Tisha selaku Exco PSSI mengatakkan bahwa naturalisasi pemain adalah langkah guna mencapai target.
Namun, keberhasilan program ini memerlukan evaluasi mendalam terkait dampak jangka panjang terhadap pembinaan pemain lokal, pola kompetisi domestik, dan identitas nasional dalam olahraga.
Proses naturalisasi memang menjadi solusi instan untuk mencapai target serta prestasi yang diinginkan dalam kancah internasional.
Nama – nama seperti Calvin Verdonk dan Thom Haye adalah contoh hasil produk naturalisasi yang cukup membanggakan bangsa, mereka memberikan warna baru dengan ilmu serta pengalamanya yang didapat selama berkarir di eropa, di mana hal tersebut menjadi sangat mahal bagi tim nasional guna memperdalam kekuatan skuad tim.
Kehadiran mereka meningkatkan kualitas tim secara signifikan, terutama dalam hal taktik, fisik, dan mental bertanding.
Selama perjalanannya proses naturalisasi menuai pro dan kontra ada beberapa pihak yang mengrikitik kebijakan ini, beberapa pihak berpendapat bahwa naturalisasi hanya memberikan keuntungan jangka pendek tanpa menyelesaikan masalah mendasar, seperti kurangnya pembinaan usia dini dan infrastruktur sepak bola.
Mereka beranggapan jika terlalu bergantung pada naturalisasi pengembangan pemain lokal dapat terabaikan, sehingga regenerasi pemain yang murni berasal dari tanah air akan semakin sulit tercapai.
Jika kita mengutip dari sejarahnya, naturalisasi bukanlah hal tabu dalam sepak bola nasional dan internasional. Pada ruang lingkup internasional Jepang dan Qatar berhasil menjalankan program naturalisasi dengan menyeimbangkannya dengan pembinaan pemain lokal yang kuat.
Idealnya Indonesia belajar dari Jepang serta Qatar tentang cara menjaga keseimbangan naturalisasi dengan pengembangan ekosistem sepak bola yang berkelanjutan.
Dengan demikian, kebijakan naturalisasi akan menjadi efektif karena dilakukan secara selektif bersamaan dengan peningkatan kualitas kompetisi nasional, infrastruktur, serta pembinaan usia muda.
Hal ini dapat memastikan bahwa kontribusi pemain naturalisasi hanya sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti peran pemain lokal secara penuh.
Naturalisasi telah menjadi langkah strategis yang memberikan kontribusi positif bagi Timnas Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas permainan di level internasional.
Akan tetapi, langkah ini perlu diiringi dengan pembinaan domestik terutama pembinaan pada bibit muda untuk memastikan keberlanjutan prestasi di masa depan.
Dengan langkah pengimplementasian yang tepat, naturalisasi menjadi pelengkap yang efektif dalam pembangunan ekosistem sepak bola Indonesia yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.