Wayang Orang Sriwedari: Budaya Solo yang Masih Dilestarikan

  • Bagikan
Potret Pertunjukan Wayang (Dok. Penulis)

JATENG.ORG, SOLO — Kebudayaan Jawa sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Salah satunya adalah Wayang. Baik itu wayang kulit maupun wayang orang.

Wayang Orang sendiri sudah 114 tahun beroperasi di kehidupan Jawa. Pertunjukkan ini telah melewati berbagai zaman dan berbagai perubahan sosial. Namun, tetap mempertahankan esensi budaya yang mendalam.

Pertunjukkan wayang orang ini bermula dari tradisi istana yang eksklusif, dimana hanya penghuni istana keraton saja yang dapat menyaksikannya. Kini, wayang orang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan publik. Pertunjukkan ini sekarang ditampilkan di Taman Sriwedari, Solo.

Yap, kota yang masih kental akan budayanya itu. Pertunjukkan ini dimulai setiap malam pukul 19.00, penonton disambut dengan lantunan musik jawa dengan alat musik tradisional yang indah dan berlangsung selama satu jam sebelum akhirnya pukul 20.00 lakon mulai ditampilkan

Keunikan wayang orang sriwedari ini terletak pada pertunjukkannya, selama satu bulan, mereka menampilkan judul lakon yang berbeda-beda. Untuk menonton wayang ini, dibanderol seharga Rp20.000 dan tiketnya bisa dibeli di loket gedung tempat wayang ditampilkan.

Bagi saya, pertunjukkan ini lebih dari sekadar hiburan, ini adalah media yang apik untuk melestarikan dan memperkenalkan generasi sekarang pada kekayaan warisan budaya leluhur.

Sebagai penonton, saya sangat terhibur dan terkesima oleh kemampuan para seniman lokal Solo yang luar biasa.

Menurut saya, mereka tidak sekadar membawakan cerita, mereka menghadirkan kembali semangat leluhur melalui tubuh dan jiwa mereka layaknya regenerasi dan memberikan ruang penghidupan bagi masyarakat lokal yang berbakat di bidang seni.

Jika Anda sedang berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Wayang Orang Sriwedari ini. Informasi lebih lanjut tentang tema lakon setiap harinya diposting di akun Instagram @wayang_orang_sriwedari.

Saya harap pertunjukkan wayang ini dapat terus menarik perhatian Masyarakat sebagai wujud praktik menjaga budaya agar tetap hidup dan bermakna.

Percayalah, menyaksikan Wayang Orang Sriwedari bukanlah sekadar menonton pertunjukkan, melainkan menjalani perjalanan spiritual untuk melintasi ruang dan waktu budaya di Nusantara.

Penulis: Fawwaza Aisya Nafis Syarafa

Editor: Nur Ardi, Tim Jateng.org

Penulis: Fawwaza Aisya Nafis SyarafaEditor: Nur Ardi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *